Senin, 16 Juni 2014

Geostrategi


Pengertian Geostrategi / Ketahanan Nasional.
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam menentukan kebijakan , tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi memberikan arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,aman, dan sejatera.
Geostrategi/ Ketahanan Nasional Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia , serta memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,aman, dan sejahtera.

Fungsi Geostrategi/ Ketahanan Nasional
Geostrategi/ Ketahanan Nasional Indonesia mempunyai fungsi sebagai:
1.       Daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan , geostrategi Indonesia di tunjukkan untuk menangkal segala bentuk ancaman , gangguan , hambatan dan tantangan terhadap identitas , intergritas, eksistensi bangsa dan Negara Indonesia dalam aspek:
a.       Aspek  Ideologi . Ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan Negara Republik Indonesia.
b.      Aspek Politik. Untuk mengejar ketinggalan,maka Negara memoderenisasi , penegakan hukum, dan penegakan disiplin nasional.
c.       Aspek Ekonomi. Ketangguhan kekuatan nasional dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi,dan konsumsi barang dan jasa, usaha untuk  meningkatakan taraf hidup masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
d.      Aspek Sosial Budaya. Ketangguhan kekuatan dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara Republik Indonesia.
e.      Aspek pertahanan dan Keamanan. Upaya untuk melindungi kepenringan bangsa dan Negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup bangsa.

2.       Pengarah bagi pengembanan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi,politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan (hankam) sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
3.       Penyatu Pola Pikir, pola tindak,dan cara kerja intersektor,antarsektor,dan multidisipliner.

Sifat Geostrategi/ Ketahanan Nasional
Sifat sifat ketahanan Nasional adalah sebagai berikut;
a.       Manunggal
Dalam membangun ketahanan nasional adanya kesatuan yang bersifat komprehensif-integral antara trigatra dan pancagatra. Sifat integrative tidak mempunyai arti mencampur adukkan semua aspek sosial secara begitu saja , tetpi integrasi dilaksanakan secara serasi, seimbang, dan harmonis.
b.      Mawas ke Dalam
Geostrategi/ ketahnan Nasional di tunjukkan ke dalam diri bangsa dan Negara sendiri karena bertujuan untuk mewujudkan hahikat dan sifat nasionalnya.
c.       Kewibawaan
Geostrategi/ Ketahanan Nasional bertujuan untuk mewujudkan kewibawaan nasional, dan harus di perhitungkan oleh pihak lain.



d.      Berubah menurut Waktu
Geostrategi/ Ketahanan Nasional dapat di pandang sebagai suatu alternatif lain dari konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu kekuatan yang masih di anut oleh Negara-negara maju pada umumnya.
e.      Percaya pada Diri Sendiri
Suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa ia dapat mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri dengan baik dan tidak tergantung kepada bantuan luar. Jika suatu saat memerlukan  bantuan luar , maka bantuan tersebut hanya bersifat komplementer.
f.        Tidak tergantung pihak lain
Geostrategi/ Ketahanan Nasional di bangun dan di kembangkan atas dasar kemampuan sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek kehidupan nasional. Pengembangan kemampuan  nasional dalam meningkatkan daya saing bangsa di upayakan untuk tidak tergantung pada pihak lain.
Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional
Konsepsi adalah  teori atau model yang merupakan pedoman dalam menciptakan Ketahanan Nasional melalui pembangunan seluruh aspek Ketahanan Nasional.
Model- model yang ada dalam Konsepsi Nasional meliputi;
1.       Model Astagatra
Model ini terdiri atas Trigatra (Geografi,SDA,Demografi) dan Pancagatra (ideologi,Politik, Ekonomi,Sosial,dan Budaya, serta Pertahanan dan Keamanan). Secara Matematis, model ini dapat di rumuskan sebagai berikut;

Keterangan:
K(n)       = Kondisi Kekuatan Nasional yang Dinamis
G             = Kondisi Geografis
D             = Kondisi Demografi
A             = Kondisi Kekayaan Alam
I               = Kondisi Pemahaman dan Pengamatan Ideologi
P             = Kondisi Sistem Politik
E              = Kondisi Sistem Ekonomi
S              = Kondisi Sistem Sosial Budaya
H             = Kondisi Sistem Hankam
f              = Fungsi  dalam Pengertian Matematis
t              = Dimensi Waktu

Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau hubungan dan interdepensi atau saling ketergantungan. Juga keduanya bersifat komperehensif integral di dalam astagatra.


2.       Model Morgenthau
Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional secara mikro di lihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa di tampilkan sebagai kekuatan.
Secara matematis, model ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

K(n) = f (Unsur Stabil), (Unsur Berubah)
K(n) = f (G,A),(T,M,D,C,L,O)

Keterangan:
K(n)       = Kekuatan Nasional
G             = Kemampuan Geografi
A             = Kemampuan SDA
T              = Kemampuan Industri
M            = Kemamuan MIliter
D             = Kemampuan Demografi
C             = Karakter Nasional
L              = Moral Nasional
O             = Kualitas Diplomasi

Model ini menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power position (posisi yang kuat) dalam suatu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi kearah balance of power (kekuatan penyeimbang).




3.       Model Alfred Thayer Mahan

Model ini menganggap bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur- unsur berikut: geografi, bentuk dan wujud  bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa, dan sifat pemerintahan. Menurut Mahan, kekuatan Negara tidak hanya tergantung pada luas wilayah daratan , akan tetapi sangat tergantung juga pada factor luasnya akses ke laut dan bentuk pantai dari wilayah Negara . Mahan juga berpendapat bahwa ada empat factor yang membentuk kekuatan laut suatu Negara yakni;
a.       Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi topografinya yang di kait-kaitkan dengan akses ke laut dan penyebaran penduduk.
b.      Kekayaan alam yang di kaitkan dengan kemampuan industry serta kemandirian dalam penyediaan pangan.
c.       Konfigurasi wilayah Negara yang akan memengaruhi karakter rakyat dan orientasinya.
d.      Jumlah penduduk.


4.       Model Cline

Cline melihat suatu Negara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh Negara lain. Dalam bentuk matematis, model cline dapat di rumuskan sebagai berikut:

P(p) = (Cr + M + E) (S + W)
Keterangan:

P(p)       = Perceived Power, kekuatan nasional sebagaimana dipersepsikan oleh Negara lain
Cr            = Critical Mass, yaitu strategi antara potensi demografi dengan geografi
M            = Kemampuan Militer
E              = Kemampuan Ekonomi
S              = Strategi Nasional
W            = Kemauan nasioal atau tekad rakyat untuk mewujudkn strategi nasional.

Model ini ( Cr + M + E) merupakan factor yang berwujud ( tangible), sedangkan (S + W) yaitu bagian yang tidak berwujud (intangible) . Faktor tangible yaitu Critical Mass, yang di presentasikan sebagai penjumlahan dari potensi demografi dan geografi yang efektif untuk menunjang pembentukkan kekuatan nasional.

Komponen Strategi Astagatra

1.       Trigatra

Adalah komponen yang bersifat alamiah( tetap ). Komponen ini meliputi tiga unsur yaitu:
a.       Aspek Geografi

Berkaitan dangan letak kondisi bumi di mana Negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan geopolitik (wawasan nusantara) dan geostrategi (Ketahanan Nasional). Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena pengaruh geografi adalah seperti;
-           Wawasan benua adalah cara pandang Negara yang di landasi lingkungan Negara yang serba daratan (benua) atau yang di kenal dengan Land Locked Country.
-          Wawasan bahari adalah cara pandang Negara yang di pengaruhi oleh kondisi Negara yang bersifat archipelago, tetapi negaranta sendiri bersifat daratan.
-          Wawasan dirgantara adalah cara pandang Negara yang di pengaruhi oleh kondisi wilayah dirgantara yang strategis bagi penempatan GSO (Geo Stasionary Orbit).
-          Wawasan kombinasi adalah cara pandang Negara yang di pengaruhi oleh kondisi geografis Negara yang memiliki wilayah daratan, lautan, dan udara yang strategis (relatif berimbang).
Dalam kaitan dengan wawasan nasional di atas , Negara Indonesia dapat di kategorikan sebagai Negara kesatuan yang menganut wawasan kombinasi atau Wawasan Nusantara.
b.      Sumber Daya Alam

Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber daya alam (SDA) Indonesia dapat di bagi tiga golongan yaitu:
1.       Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber bahan makanan yang berasal dari binatan (hewan).
2.       Nabati (hewan) adalah sumber daya alam yang dapat menjadi sumber bahan makanan yang berasal dari unsur tumbuh- tumbuhan.
3.       Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang berasal dari eksplorasi dalam bumi.
c.       Keadaan Kemampuan Penduduk

Penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang di anut oleh orang tersebut.
Masalah yang di hadapi dalam kependudukan adalah meliputi:
1.       Peningkatan jumlah penduduk yang tidak berkualitas baik
2.       Komposisi penduduk yakni susunan penduduk menurut usia, jenis kelamin, agama, suku bangsa, dan pendidikan.
3.       Distribusi penduduk. Yakni penyebaran penduduk yang tidak merata ke seluruh wilayah tanah air.

2.       Pancagatra
Komponen Pancagatra meliputi lima aspek Ketahanan Nasional dalam kehidupan sosial (intangible), yang meliputi ;
a.       Ketahanan di bidang ideologi
b.      Ketahanan Nasional di bidang politik
c.       Ketahanan di bidang sosial dan budaya
d.      Ketahanan Nasional di bidang ekonomi
e.      Ketahanan Nasional di bidang Hankam
Hubungan Komponen Strategi antar Gatra
1.       Komponen Strategi Trigatra
a.       Gatra Geografi dan Sumber Kekayaan Alam
Hubungan antara gatra geografi dan SDA dapat menjadi sumber potensi berkembangnya kekayaan alam yang memberi nilai tambah bagi kesejahteraan keseluruhan rakyat Indonesia.
b.      Gatra Geografi dan Penduduk
Dalam hal ini penduduk memperoleh nilai tambah dalam meningkatkan taraf hidupnya. Untuk pembinaan dan pengelolaan penduduk perlu beberapa strategi, yaitu:
-          Penciptaan kualitas penduduk.
-          Distribusi penduduk (transmigrasi ) yang merata.
c.       Gatra Kekayaan Alam  dan Penduduk
Dalam hal ini  kekayaan alam dapat menjadi sumber bagi penduduk untuk memperoleh nilai tambah dalam meningkatkan taraf hidup.
2.       Hubungan antar Komponen Pancagatra

Komponen ini bersifat intangible atau bersifat kehidupan sosial. Komponen ini meliputi :

a.       Gatra Ideologi
Hubungan gatra ideologi memengaruhi aspek ideologi , politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
b.      Gatra Politik
Hubungan gatra politik memengaruhi aspek ideologi , ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
c.       Gatra Sosial Budaya
Hubungan gatra Sosial Budaya memengaruhi aspek ideologi , politik,ekonomi,, dan hankam.
d.      Gatra Ekonomi
Hubungan gatra Ekonomi memengaruhi aspek ideologi ,politik, sosial budaya, dan hankam.
e.      Gatra Hankam
Hubungan gatra hankam memengaruhi aspek ideologi ,politik,ekonomi sosial budaya.
Implementasi Ketahanan Nasional
Implementasi Ketahanan Nasional di artikan melaksanakan atau menggunakan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan yang di landasi sikap ulet dan tangguh untuk mengembangkan daya saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompetitif dan di hormati dunia.
1.       Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Politik

Untuk menghadapi permasalahan di bidang politik ada beberapa hal yang harus di lakukan :
a.       Mengadakan proses perubahan atau modernisasi.
b.      Mengembangkan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
c.       Masalah dis integrasi dan otonomi.
d.      Penataan system politik yang menjamin kestabilan pemerintahan.
e.      Sistem birokrasi yang efisien.

2.       Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Ekonomi
Beberapa hal yang harus di laksanakan:
a.       Menata kebijakan fiskal terutama yang terkait dengan pajak serta restribusi.
b.      Mengembangkan industri yang beroritentasi pada produk dalam negeri.
c.       Menggiatkan swasembada pangan.
d.      Mengembangkan iklim investasi yang baik.
e.      Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan dan mendorong usaha kecil menengah.
f.        Mengembangkan sistem pasar.
g.       Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan , dan efisien untuk menjadi sumber permodalan.
h.      Mengelola kebijakan mikro dan makro secara hati- hati.
i.         Meningkatkan efisiensi BUMN dan BUMD dengan melakukan reorganisasi dan restrukturisasi.

3.       Implementasi Ketahanan Sosial dalam Bidang Sosial dan Budaya
Beberapa hal yang harus di laksanakan:
a.       Meningkatkan mutu dan standarisasi pendidikan.
b.      Meningkatan taraf pendidikan.
c.       Meningkatkan perbaikan lingkungan.
d.      Meningkatkan disiplin masyarakat dengan memberi penyuluhan- penyuluhan dan sosialisasi.
e.      Meningkatkan kualitas keimanan dan toleransi antar umat beragama.
f.        Mengembangkan sistem  jaminan sosial bagi seluruh warga.
g.       Memberikan kebebasan berekspresi dalam bidang seni, budaya , dan pariwisata dengan memperhatikan etika, moral, estetika, dan agama.
h.      Meningkatkan peran serta perempuan dalam bidang politik dan ekonomi sesuai dengan peranan kaum pria.
i.         Mengembangkan iklim yang kondusif bagi pemuda untuk mengembangkan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan dan prestasi.
j.        Mempercepat proses pembangunan daerah.

4.       Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Hukum
Beberapa hal yang di laksanakan:
a.       Meningkatkan profesionalitas aparat penegak hukum dan dukungan sarana penunjang yang memadai.
b.      Meningkatkan pemberantasan korupsi
c.       Meningkatkan kesadaran HAM
d.      Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat
e.      Menyelenggarakan proses pengadilan yang cepat, mudah, dan murah, dan terbuka untuk meningkatkan kepastian hukum.
Ketahanan Nasional juga di tentukan oleh beberapa faktor , yaitu :
Ø  Kepercayaan diri akan kompetensi, kemampuan, dan kekuatan sendiri yang di dasari sukap jujur dan disiplin.
Ø  Kesadaran, kepatuhan, dan ketaatan pada hukum yang berlaku.
Ø  Menjaga keseimbangan diri antara tuntutan hak dan menjalankan kewajiban.
Ø  Menengembangkan ilmu dan pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman san mendayagunakan terhadap kebutuhan masyarakat.
Ø  Meningkatkan etos kerja, pengabdian, disiplin, dalam rangka meningkatkan kesadaran akan cinta tanah air.
Ø  Mengembangkan kepribadian yang berisi semangat kerja sama tim ( team work) dan beriman kepada Tuhan.

4 komentar: